Thursday, January 28, 2016

Surat Kontroversial seorang Ibu kepada Ibu-Ibu yang Tak Sempurna

Pesan Bunda Constance Hall kepada para ibu yang sejenak mengabaikan anak-anak mereka saat berada di taman menjadi viral di internet. Tentu saja ini bukanlah sesuatu yang diharapkan untuk didengar oleh kebanyakan orang tua. Tetapi, alasan mengapa begitu banyak orang mengamininya mungkin adalah karena inilah sesuatu yang perlu didengar oleh banyak ibu. Surat Constance bukanlah soal menyalahkan atau mencaci maki para ibu yang seolah tidak mampu memberikan perhatian penuh kepada anak-anak mereka selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.

Justru, ia menyampaikan penghormatannya kepada para ibu yang tak sempurna itu, tetapi yang terus berupaya melakukan yang terbaik untuk memberi anak-anak mereka kehidupan terbaik yang memungkinkan untuk diberikan. Harus kita akui bahwa setiap orang tua pasti ingin memberikan segalanya kepada anak-anak mereka, tetapi untuk itu diperlukan kerja keras yang luar biasa dan itu berarti ibu dan ayah tidak bisa selalu ada untuk anak-anak mereka. Setidaknya jika mereka ingin memastikan bahwa ada tempat untuk berteduh, ada makanan di atas meja, dan ada pakaian yang membalut tubuh.

“Kepada para wanita yang berada di taman, yang sedang menatap handphone-nya, sejenak mengabaikan anaknya, hormat saya kepada Anda. Atas sikap Anda yang tidak memberikan pandangan kepada publik bahwa Anda harus selalu memberikan perhatian, 24 jam sehari.”

“Kepada para wanita yang dinanti oleh tumpukan piring kotor dan cucian pakaian tetapi berjalan mantap ke arah pintu untuk pergi keluar menghadiri acara minum kopi di rumah kawannya, hormat saya kepada Anda. Menjadi ibu atau istri yang baik BUKAN berarti menghabiskan waktu secara abadi melakukan bersih-bersih rumah. Jika cukup lama semua itu Anda biarkan begitu saja, kawan-kawan Anda akan mulai mengerjakannya untuk Anda. Percayalah.”

“Kepada para wanita di tempat dokter bedah, yang sedang menunggu dengan sabar untuk meminta sejumlah obat antidepresi, hormat saya kepada Anda. Depresi pasca melahirkan adalah sebuah kenyataan pahit. Pergulatan Anda masih terus berlangsung, jangan keliru menganggap depresi sebagai tidak berupaya, Anda telah bertindak, bagi saya Anda nampak sebagai seorang ratu. Seringkali kekuatan keliru dipandang sebagai kelemahan, kekuatan berarti memohon bantuan. Begitu kuatnya Anda. Begitu banyak wanita melewati keadaan yang persis sama, mereka hanya tidak mau membahasnya.”

“Kepada para wanita yang berat badannya tidak turun pasca melahirkan, hormat saya kepada Anda. Sebuah pekerjaan baru dengan waktu kerja 24 jam yang tanpa gaji dan tidak akan berakhir sampai 20 tahun ke depan bukanlah alasan untuk tidak makan cake. Makanlah, makanlah seluruh cake sialan itu, dan persetan dengan siapa pun yang berani berkomentar. Badan Anda pasca melahirkan tidak tiba-tiba menjadi bebas untuk dikomentari orang.

“Curahan cinta… Dari seorang ibu seperti Anda, yang hari-harinya penuh dengan kegagalan-kegagalan besar dan kejayaan-kejayaan kecil, namun hatinya tetap mampu untuk terus berdegup kencang menyambut pasukan kecil cinta kasih yang murni di sepanjang harinya.”


No comments:

Post a Comment

“Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar.”